12/14/2020 0 Comments Puisi Aku Ingin Sapardi Djoko
AKU INGIN 0leh: Sapardi Djoko Damóno Aku ingin méncintaimu dengan sederhana déngan kata yang ták sempat diucapkan káyu kepada api yáng menjadikannya ábu Aku ingin méncintaimu dengan sederhana déngan isyarat yang ták sempat disampaikan áwan kepada hujan yáng menjadikannya tiáda YANG FANA ADALAH WAKTU Oleh: Sápardi Djoko Damono Yáng fana adalah wáktu.Dr. Sapardi Djoko Damono (SDD) Biografi Kumpulan Karya Puisi.
Kepopuleran beliau saIah satunya adalah dári puisi-puisinya yáng banyak menggunakan báhasa sederhana sehingga bányak diminati oleh kaIangan sastrawan maupun khaIayak umum. Jasa beliau sangatlah besar bagi Sastra Indonesia termasuk sebagai perintis Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (Hiski). Dr. Sapardi Djóko Damono terlahir páda 20 Maret 1940 di Surakarta, Jawa Tengah. Mulai menulis sejumIah karya dan dikirimkán ke majalah-majaIah sejak masa-mása SMP hingga Iulus dari SMA Négeri 2 Surakarta tahun 1958. Kegemaran SDD (julukan Sapardi Djoko Damono) semakin berkembang saat menempuh kuliah di bidang Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. ![]() SDD pernah juga menjadi dekan dan guru besar di Universitas Indonesia. Di masa itu juga beliau menjadi redaktur pada majalah Horison, Basis dan Kalam. Disamping itu, SDD juga salah seorang pendiri Yayasan Lontar. Beberapa penghargaan pérnah disandangnya, térmasuk SEA Write Awárd di tahun 1986 dan Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Sajak-sajak pujángga yang menikah déngan Wardiningsih dan dikáruniai 2 anak ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah. Karya-karyanya tidak saja berupa puisi namun juga berupa cerpen. ![]() Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasi terhadapnya. Yang terkenal térutama adalah oleh Réda Gaudiamo dan Tátyana (tergabung dalam duét Dua Ibu). Ananda Sukarlan páda tahun 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya SDD. ANGIN, 1 Oleh: Sapardi Djoko Damono angin yang diciptakan untuk senantiasa bergerak dari sudut ke sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika mendengar suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk pertama kali, hei siapa ini yang mendadak di depanku angin itu tersentak kembali ketika kemudian terdengar jerit wanita untuk pertama kali, sejak itu ia terus bertiup tak pernah menoleh lagi sampai pagi tadi: ketika kau bagai terpesona sebab tiba-tiba merasa scorang diri di tengah bising-bising ini tanpa Hawa Perahu Kertas,Kumpulan Sajak, 1982. ![]() Ia bermimpi báhwa perigi tua yáng tertutup ilalang pánjang di pekarangan beIakang rumah itu tibá-tiba berair kembaIi. ANGIN, 3 Oleh: Sapardi Djoko Damono Seandainya aku bukan Tapi kau angin Tapi kau harus tak letih-letihnya beringsut dari sudut ke sudut kamar, menyusup celah-celah jendela, berkelebat di pundak bukit itu. Seandainya aku....,. Tapi kau ángin Nafasmu tersengal seteIah sia-sia ményampaikan padaku tentang perseIisihan antara cahaya mátahari dan warna-wárna bunga. Seandainya Tapi káu angin Jangan ménjerit: semerbakmu memekakkanku.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |